Skip to main content

FAKTA TENTANG FILM INDONESIA




Mungkin diantara teman-teman semua sudah banyak yang tahu dan menilai bagaimana kualitas film Indonesia. Sempat beberapa waktu yang lalu film karya anak bangsa yang berjudul “Di Bawah Lindungan Ka’bah” mendapatkan pujian dari pejabat Thailand. Tentunya hal itu merupakan perkembangan positif dari beberapa film produk Indonesia lain yang berkualitas masih kurang baik. Nyatanya memang masyarakat masih banyak yang tidak sadar akan kemalangan kualitas perfilman Negara kita tersebut.

Berikut adalah fakta-fakta mengenai film-film Indonesia:

1.    Film Horor Sangat Banyak Di Produksi Indonesia.
 Hal ini tentu saja sudah tidak aneh dari perhatian kita semua, Bioskop Indonesia selalu di ramaikan dengan penayangan sejumlah film Horor yang selalu menghiasi poster bioskop dengan aneka judul. Hampir setiap minggu film horror produk Indonesia di luncurkan. Mungkin karena sebagian masyarakat Indonesia masih percaya dengan hal-hal gaib tentunya. Hehehehe..:D



2.    Film Indonesia Menjadi Ajang Mencari Mode.
 Tidak banyak orang sadari, ternyata penayangan film Indonesia menjadi salah satu sumber Trend baik itu gaya Rambut, pakaian, gaya hidup, gaya bicara atau bahasa gaul, mode pergaulan dan sebagaianya. Film Indonesia banyak yang nyata-nyata di tiru oleh siapa saja yang  telah menontonnya. Mungkin masih ingat dengan film “Realita Cinta dan Rock’n Roll” diantaranya banyak dari berbagai segi film tersebut yang telah banyak di tiru oleh banyak orang. Misalnya saja gaya busana dengan celana sempit sobek-sobek, rambut emo, gaya bahasa gaul dan semakin maraknya anak band atau grup-grup band belia dengan aliran Rock n Roll.


Di samping itu ada juga filem Indonesia yang ternyata berdampak negatif terhadap apa yang telah ditirunya. Misalnya saja kecendrungan anak muda minum-minuman keras, kebiasaan merokok, berbicara kasar, sex bebas dll. Film yang kurang berkualitas tanpa mempertimbangkan norma dan sopan santun akan berpengaruh terhadap sikap dan masa depan anak muda yang masih labil. (Kayanya lama-lama pakean pocong alias kain kapan marak dech.. gkgkgk:D)

3.    Film Indonesia Porno
 Berjuta cara yang telah pemerintah lakukan untuk memerangi pornografi ternyata sia-sia jika pemerintah mengabaikan bagaimana gambaran film Indonesia saat ini. Tidak asing rasanya jika film Indonesia sangat pekat sekali dengan adegan yang tidak senonoh alias porno. Diantaranya ada yang benar-benar berani menontonkan keindahan tubuh wanita yang sengaja dilakukan untuk mengundang lebih banyak penonton.



Yang lebih parah beberapa artis Porno Asia sengaja di perankan dalam beberpa film yang ternyata kualitasnya pun kurang baik. Hal tersebut dilakukan lagi-lagi dengan alasan agar film Indonesia banyak di tonton. (Dari pd liat film ga jls  ky gt mendingan Download tuh film Bokep. Jhahahahahah….)

4.    Film Indonesia Dengan Konten Dewasa Banyak Di Tonton Anak-Anak
Fakta ini nyata, sudah tidak aneh jika anak-anak lebih memilih untuk membeli DVD bajakan dengan konten dewasa dari pada mainan. Anak-anak akan tertarik dengan semakin membumingnya nama-nama bintang film porno asing yang juga membintangi film Indonesia. Dan dampaknya adalah poster “Maria Ozawa” marak di pasaran. Mengingat saat ini konten untuk anak-anak semakin jarang di produksi, entah apa penyebabnya.

5.    Pergaulan Sex Bebas Produk Indonesia
Jika kita melihat film produk luar yang berkualitas akan terlihat sekali apa perbedaannya dengan film lokal. Misalnya saja, karena film “The Beach” yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio telah banyak mempromosiakan mengenai tempat wisata yang Indah di Negara Thailand. Atau karena film “The Way Back” banyak orang yang akhirnya menggemari olahraga haiking. Film-film tersebut secara tidak langsung mempromosikan atau mengkampanyekan produk lain yang tidak kita rasakan secara langsung. Berbeda dengan Film lokal, kebanyakan dari film-film itu mempertontonkan pergaulan sex bebas, kehidupan malam, minuman keras, dsb yang tujuannya tidak jelas sama sekali. Entah apa tujuan akhirnya yang pada akhirnya secara tidak langsung Film lokal kita telah mempromosikan hal negatif seperti yang di utarakan diatas.




Comments

  1. memang betul banyak sineas negri ini membuat film hanya sbagai barang jualan hingga orientasinya hanyalah keuntungan semata, walaupun brdampak buruk bgi moralitas anak bangsa selama bisa laku tetap d produksi

    ReplyDelete

Post a Comment

Kirim komentar dan berlangganan. Agar kami dapat menjawab pertanyaan anda. Saran, Kritik dan Pertanyaan sangat membantu kami dalam mengembangkan Blog ini.