Skip to main content

SERUNYA STRATEGI PERANG, POLITIK DAN KONSPIRASI DALAM FILM “WHITE VENGEANCE 2011”

Beberapa Film mandarin pada saat ini sudah mampu menandingi kualitas film Hollywood, baik dalam kualitas cerita maupun kualitas gambar dan efek yang disajikan. Misalkan saja Film “Lord of The Ring” yang sempat buming dan menjadi gemaran banyak orang beberapa tahun yang lalu. Selain kualitas gambar dan efek yang disajikan dinilai sangat luar biasa menakjubkan, tentunya ceritanya pun menggemaskan dan membuat penonton penasaran. Ternyta ada sebuah film Mandarin yang menurut kami patut disandingan dengan film “Lord Of The Ring” tersebut, yaitu film White Vengeance” yang dirilis pada tahun 2011 lalu.

Film “White Vengeance” merupakan film yang berlatar belakang kolosal pada jaman dinasti Qin. Film ini dikemas sedemikian hingga terlihat sangat serius dan sangat menguras otak para penontonnya. Selain itu beberapa alur yang mengisahkan politik di jaman itu ternyata menjadi daya tarik saat penonton yang bosan dengan bobot beberapa film yang biasa saja. Film ini juga memberikan pengetahuan pada kita mengenai kebudayaan dan pertempuran berlatar belakang politik dan konspirasi pada jaman tersebut. 


Singkat cerita film ini mengisahkan sebuah pemberontakan pada jaman dinasti Qin oleh dua pemimpin pasukan pemberontakan yang telah bersumpah untuk menjadi saudara, Liu Bang (Leon Lai) dan Xiang Yu (Feng Shaofeng). Mereka berdua mengabdi pada Raja Huai dari Chu (Huinan Zhao). Seusai berhasil menjatuhkan Dinasti Qin, Raja Huai kini merasa terancam dengan keberadaan dua sahabat karib ini karena ia ingin menguasai Qin sendiri. Ia kemudian berusaha menyingkirkan dua orang ini dengan mengadu domba mereka. Ia menyatakan bahwa barangsiapa yang berhasil menduduki Guanzhong terlebih dahulu, ia akan menjadi raja Qin yang baru. Liu Bang pun dipercaya Xiang Yu untuk membawa pergi kekasihnya ke tempat persembunyian, Yu Ji (Liu Yi Fei), sementara ia bertarung dengan pasukan terakhir Qin yang melindungi Guanzhong. Namun, di tengah perjalanannya, Liu Bang berubah pikiran dan kemudian berbuat curang dengan menduduki Guanzhong mendahului Xiang Yu. Karena kekuatan terbesar Guanzhong telah dikerahkan untuk berperang dengan pasukan Xiang Yu, Liu Bang berhasil menduduki Guanzhong dengan mudah dan tanpa pertumpahan darah. Merasa dikhianati, Xiang Yu pun geram dan kedua bersaudara ini berubah menjadi musuh.

Dari singkat cerita diatas penonton dapat mengambil beberapa pesan moral dalam cerita dengan mudah. Persahabatan, kerja sama, saling percaya dan penghianatan yang ditujuan untuk kekuasaan dan kondisi kerajaan atau kepemimpinan yang lebih baik. Walaupun nyatanya pada jaman itu peperangan berdarah menjadi satu jalan untuk beradu kekuatan baik pikiran maupun fisik.

Berdasarkan pengalaman menonton film ini disajikan dengan baik, tata bahasa yang digunakan begitu terstruktur dan gambar diberikan efek yang sangat proporsional berdasarkan kejadian yang lebih logis. Akting para actor di Film White Vengeance” ini sangat baik dan patut di acungi jempol. Mereka sangat menjiwai setiap karakter yang mereka perankan. Film White Vengeance” sengaja kami rekomendasikan dan kami berikan jaminan bahwa anda akan tertarik dan puas dengan film ini.


Comments