Pelukis legendaris asal Belanda itu memamerkan hasil mutilasi diri melalui sebuah lukisan
VIVAnews - Tepat 122 tahun silam, pelukis legendaris asal Belanda, Vincent van Gogh, melakukan sensasional. Dia sengaja memotong telinga kirinya dengan sebilah silet dan menunjukkan penampilan terbarunya itu dengan lukisan.
Laman stasiun televisi The History Channel mengungkapkan, pelukis yang mengidap kelainan jiwa itu melakukan aksi nekat di kediamannya di Kota Arles, Prancis. Van Gogh lalu mendokumentasikan kejadian itu melalui sebuah lukisan berjudul "Self Portrait with Bandaged Ear" (Potret diri dengan Telinga Dibalut).
Saat ini, Van Gogh terkenal sebagai salah satu pelukis jenius dan lukisan karyanya terjual dengan rekor harga tinggi. Walaupun begitu, semasa hidupnya van Gogh merupakan wujud anak lelaki yang tersiksa dan miskin. Dia hanya berhasil menjual satu lukisan.
Vincent Willem van Gogh lahir pada 30 Maret 1853 di Belanda. Berkepribadian tertutup dan pemalu, van Gogh bekerja pada sebuah galeri kesenian. Dia kemudian bekerja sebagai pendeta dalam komunitas penambang miskin di Belgia.
Pada 1880, van Gogh memutuskan menjadi seorang pelukis. Hasil karyanya yang terkenal pada masa itu berjudul The Potato Eaters, 1885 (Para Pemakan Kentang). Lukisannya menggambarkan kehidupan gelap dan suram yang ia alami bersama para petani dan penambang miskin.
Pada 1886, Van Gogh hijrah ke Paris dan tinggal bersama adik laki-lakinya. Theo, seorang penyalur karya seni memberi dukungan keuangan dan memperkenalkan Van Gogh kepada beberapa pelukis seperti Paul Gauguin, Camille Pisarro, dan Georgeus Seurat. Pengaruh orang-orang inilah dan beberapa pelukis lain yang memperkaya lukisan van Gogh. Dia mulai menggunakan lebih banyak warna dalam lukisannya.
Pada 1888, Van Gogh menyewa rumah di Arles, bagian selatan Prancis. Disana Van Gogh berharap menemukan komunitas kesenian dan tidak membebani adiknya. Di Arles, Van Gogh melukis warna-warna cerah pedesaan yang tampak seperti asli, termasuk serial lukisan bunga matahari yang sangat terkenal. Gauguin kemudian tinggal bersama van Gogh di Arles dan mereka bekerjasama hampir dua bulan.
Saat hubungan keduanya memanas, Van Gogh yang saat itu menderita demensia mengancam Gauguin dengan pisau sebelum memutilasi telinganya sendiri. Setelahnya, van Gogh membalut luka di telinga dan memberikan potongannya kepada seorang pelacur di sebuah rumah pelacuran.
Setelah insiden, Van Gogh mendapat perawatan di Rumah Sakit Arles dan melakukan tes kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Saint Remy selama satu tahun. Selama tinggal di Saint Remy, van Gogh berada dalam masa kemarahan dan kreativitas. Beberapa karya yang muncul pada periode ini dan dikenal hingga sekarang termasuk Starry Night (1889) dan Irises (1889)..
Pada Mei 1890, Van Gogh pindah ke Auvers-sur-Oise, di dekat kota Paris. Di sana van Gogh terus dijangkiti keputusasaan dan kesepian. Juli 1890, van Gogh bunuh diri dan menembak dadanya dua kali. Dia meninggal dunia dua hari kemudian dalam usia 37 tahun.
Comments
Post a Comment
Kirim komentar dan berlangganan. Agar kami dapat menjawab pertanyaan anda. Saran, Kritik dan Pertanyaan sangat membantu kami dalam mengembangkan Blog ini.