Skip to main content

Horor Namun Bukan Hantu “The Orphan”

Entah kalimat apa yang harus di ucapkan untuk menggambarkan setelah menonton film ini, yang pertama terbayangkan  mengenai film ini adalah adegan menegangkan di setiap detiknya. Namun sedikit bocoran, film ini bukan merupakan film yang memunculkan sosok hantu menyeramkan. Lebih jelasnya bahwa filem ini lebih banyak menguji  detak jantung  pemirsanya hingga harus sedikit memutar otak agar mampu memahami alur kisah demi kisah dengan jelas.

 “The Orphan” Adalah salah satu film yang kami rekomendasikan untuk anda. Berdasarkan pengalaman penulis film ini memberikan kesan yang dramatis yang di kemas dengan sedikit ketegangan di dalamnya. Ceritanya pun  saya nilai sangat baik, memiliki alasan dan sangat rasional dengan apa yang terjadi di dalam kisah film tersebut. Kelebihannya, bahwa  kisah dalam film “The Orphan” saya kira lebih banyak menggambarkan bagaimana antara kejadian satu dengan yang lainnya terikat pada sebuah alur yang menarik.

Berbeda dengan film horror kriminal lainnya semisal Screem, Jason dan film sejenisnya, “The Orphan” memiliki alasan rasional dalam kejadian pembunuhan-pembunuhan dalam cerita film tersebut. Tentunya sang pembunuh bukan merupakan manusia super kuat, atau manusia gila dengan otot yang besar namun pembunuhnya adalah anak kecil berusia 9 tahun. Ada banyak teka-teki pada awal film ini dan akan semakin klimaks pada akhir film tersebut.

Singkatnya film ini mengisahkan Kate Coleman yang di perankan oleh Vera Farmiga sebagai ibu yang mengalami keguguran saat melahirkan anaknya. Kejadian itu mengakibatkan trauma secara kejiwaan hingga ia harus selalu berkonsultasi dengan dokter kejiwaan pribadinya.  Di sisi lain sang suami yang bernama Jack Coleman yang diperankan oleh Peter Sarsgaard ingin membantu istrinya dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Dengan latar belakang tersebut, Kate dan Jack akhirnya memutuskan untuk mengadopsi sejumlah anak dari panti asuhan. Dengan kondisi trauma yang masih melekat akibat keguguran yang ia alami, mengadopsi anak merupakan satu-satunya pilihan yang ada saat ini.Kate bermaksud memberikan kasih sayang pada anak-anak yang hendak ia adopsi kelak.

Perubahan demi perubahan suasana keluarga terasa saat mereka mengadopsi seorang anak yang bernama Ester (diperankan oleh Isabelle Furhman). Walaupun anak itu baru berusia 9 tahun, Kate merasa ada sesuatu yang janggal dengan keberadaan anak tersebut dirumahnya. Kejadian janggal itu diantaranya adalah saat Kate mendapati berita bahwa biarawait yang hendak memberitahukan latar belakang gadis kecil itu, secara tiba-tiba menghilang. Dengan berbagai kejadian yang silih berganti datang begitu saja, Kate memutuskan untuk menyelidiki hal tersebut. Saat titik terang datang, masalah lainnya adalah bahwa suaminya mulai menganggap bahwa Kate sudah tidak waras.

Dengan menonton film ini anda akan terhanyut akan konflik batin yang dialami kate. Berdasarkan cerita dalam filem tersebut anda akan berfikir berjuta cara bagaimana untuk meyakinkan seorang suami agar ia percaya terhadap apa yang sudah anda yakini selama ini. Jika anda menginginkan suasana berbeda dalam menonton film, saya rasa tidak ada salahnya anda menikmati film ini segera. Karena saya nilai bahwa film ini memiliki Susana berbeda dari film kebanyakan.



Comments