Skip to main content

BUDAYA, MITOS DAN TROPIS YANG BELUM BANYAK TERJELAJAH DI HUTAN CULAMEGA KABUPATEN KUNINGAN

Kebudayaan dan mitos merupakan dua hal yang sangat kental kita dengar jika saja memperhatikan sebuah tempat di sudut Tropis yang tidak banyak menyita perhatian orang. Tempat-tempat tersebut terkadang menjadi incaran banyak pelancong untuk sekedar mencari sebuah lokasi jelajah baru yang sangat mengasyikan. Namun tempat-tempat tersebut tidak terawat dengan baik sehingga pengakuan adanya pencapaian menarik semakin berkurang.

Salah satu tempat di sudut lain di daerah yang mengaku konservasionis ternyata masih menyimpan lokasi tak terperhatikan dan tidak sebagaimana lokasi lain yang eksis  menunjukan kharisma keindahannya untuk dapat dikunjungi para pelancong tersebut. Hutan Culamega adalah salah satu dari sekian banyak lokasi tropis yang tidak banyak orang ketahui mengenai keindahan dan harta berharga yang tidak bisa kita kunjungi dengan mudah.  Hutan Culamega adalah sebuah hutan tropis yang ada di salah satu jajaran perbukitan sebelah selatan Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Tepatnya lokasi ini berada di Desa Tundagan Kecamatan Hantara.


Sebagai gambaran, bahwa lokasi ini merupakan perwakilan dari karakteristik hutan alam tropis sebagaimana hutan-hutan tropis lainnya di Jawa. Jajaran Perbukitan yang membentang dari sebelah barat hingga timur Kabupaten Kuningan itu menjadi panorama yang sangat indah dan mengandung berbagai misteri yang ada di dalamnya. Sudah tidak jarang suara-suara hewan Monyet Ekor Panjang, Lutung dan Surili menjerit-jerit sebagai bukti keberadaan mereka disana. Burung-burung bertengger, mengepak sayap mereka dan terbang dalam kebebasan di sela perbukitan sempit di Pembarisan yang sangat indah.

Pohon-pohon tua nan tinggi menjulang adalah pencakar langit yang jarang kita saksikan di pekotaan. Hutan memang mengisahkan gambaran tersebut sebagaimana hutan lainnya yang kini semakin terpojok pada lokasi yang semakin sulit. Culamega adalah sisa-sisa dari keberadaan hutan yang elok yang secara jelas semakin terpojok oleh pembangunan. Disinilah kita masih bisa melihat gambaran masa lalu yang hijau membentang dengan air sungi yang jernih dan lembab.

Hutan Culamega dapat di akses dengan berjalan kaki selama 2 jam dari Desa Tundagan. Puncaknya yang tidak terlalu tinggi sebagai mana bukit yang berjajar akan terlihat menjulang terpisah dari Desa Tundagan tersebut. Suhu udara yang tidak terlalu ekstrim menjadikannya ideal untuk dapat dikunjungi kapanpun selama kondisi memungkinkan. Biasanya pengunjung lokasi itu hanya beberapa peneliti dan mahasiswa yang hendak melakukan penelitian skripsinya. Selain itu sangat jarang yang sengaja untuk mencari kesenangan wisata berkunjung ke lokasi yang dimaksud.


Sasaran utama para peneliti adalah kekayaan hayati yang sangat berlimpah. Berbagai satwa mamalia, amfibi, reptile dan burung-burung ada disana. Terlebih saat beberapa bukti penelitian mengatakan adanya beberapa satwa langka yang ternyata eksis di lokasi tersebut. Namun hingga saat ini, penelitian yang berlangsung semakin terdesak dengan semakin minimnya perhatian pihak-pihak yang lebih bertanggung jawab. Hingga saat ini, penelitian berlangsung atas dasar kesadaran dan dedikasi guna pengembangan pengetahuan yang ada saja.

Kepercayaan masyarakat menjadi motivasi dan sumbangsih besar dalam mengungkap misteri dan teka-teki dibalik kekayaan pengetahuan dalam sudut ilmiah. Walaupun hingga kini diantaranya sudah muali terpecahkan dan mengungkap fakta baru dalam bidang pengetahuan ilmiah selanjutnya. Mulai dari mitos hingga legenda secara history yang diungkapkan masyarakat rasanya menambah rasa penasaran dan keindahan.

Comments