Anda
mungkin pernah berfikir untuk mengubah takdir dan kenangan masa lalu anda.
Bayangkan saja jika seandainya anda bisa kembali pada kenangan-kenangan buruk
tersebut kemudian merubahnya sehingga anda akan mendapatkan dampak pada masa
kini. Imajinasi tersebut merupakan salah satu impian banyak orang untuk dapat
merubah momentum yang pernah dialaminya
terutama pada kenangan penting sehingga berdampak pada kondisinya saat ini. Sebagaimana
tori tersebut memang bukan hanya sebuah imajinasi dan kayalan fiktip namun
sebuah teori psikologis yang digunakan hingga kini.
Kehidupan
manusia didasarkan pada pengalaman dan alur perjalanan dari masa lalu yang
kemudian menghasilkan sebuah kesimpulan kondisi saat ini. Baik masa lalu, masa
kini dan masa depan didasarkan pula pada teori sebab-akibat yang banyak
sebagian orang lupakan untuk menghasilkan sebuah kehidupan yang harmonis. Jika
pada kenyataannya masa sekarang merupakan momentum buruk, maka yang perlu di
rubah adalah masa lalu yang mengakibatkan adanya masa kini sebagaimana
kondisinya tersebut.
Film
“The Butterfly Effect” Berusaha menyampaikan hal tersebut pada sebuah cerita
dramatis. Perjalanan hidup yang kemudian berubah menjadi kekacauan saat seorang
merubah masa lalunya yang diharapkan lebih baik malahan bertambah tidak karuan.
Sehingga pada dasarnya dalam film ini menyampaikan pesan penting yang mana kita
tidak bisa melupakan setiap detail kehidupan yang berisi sebab-akibat bagaimana
kehidupan sekarang dipengaruhi masa lalu.
Singkat
cerita “The Butterfly Effect” mengisahkan tentang seorang anak lelaki bernama
“Evans” yang mengidap penyakit gangguan otak. Penyakit tersebut mulai
disadarinya saat ia tidak mampu untuk mengingat pada saat ia melakukan suatu
hal. “Evans“ terkadang melakukan sesuatu tanpa ia sadari dan semakin lama penyakitnya
tersebut mulai mengganggu kehidupannya.
Dalam
keadaan tersebut, “Evans”mengalami banyak pengalaman buruk yang sangat
mengerikan. Pada masa kecilnya ia pernah dipaksa melakukan adegan porno dengan
teman wanitanya yang bernama Keyleight oleh ayah kandung Keylight sendiri.
Kejadian itu serempak mempengaruhi pandangan Tommy yang merupakan kaka Keylight
sekaligus sahabat baik Evans sejak kecil. Dalam masa-masa kecilnya Evans
mengalami beberapa pengalaman buruk yang terkadang tidak mampu ia ingat. Begitu
juga saat menginjak usia remaja, pada satu ketika kenakalan empat sekawan
Evans, Tommy, Keylight dan Lenny berulah dengan meledakan sebuah kotak pos milik
seorang wanita yang sedang mengasuh anaknya. Namun kejadian itu malahan
berakibat fatal, untuk pemilik rumah dan begitu juga hubungan persahabatan
mereka berempat.
Pada
masa-masa dewsanya, Evans mulai mengalami kejadian aneh. Ia mampu merubah kejadian-kejadian
yang pernah ia lupakan pada masa lalunya dan mengisinya dengan kenangan dari
imajinasinya sendiri. Kejadian itu merubah kehidupannya menjadi kekacauan yang
ternyata mengarahkannya pada persepsi bahwa ia mulai menderita gangguan
kejiwaan sama dengan yang dialami pula oleh ayahnya.
Harapan
untuk mendapatkan masa lalu dan masa depan yang baik, berujung pada kehidupan
yang semakin kacau (Chaos), Setiap ia
merubah selangkan saja masa lalunya maka ia akan merubah seluruh kejadian yang
pernah ia alami dan berakibat pada kehidupan di masa kini. Dari sanalah “Evans”
mencari ujung benang perjalanan hidupnya untuk mencari solusi yang terbaik.
The
Butterfly Effect adalah sebuah film fiksi ilmiah Amerika Serikat pada 2004 yang
dibintangi oleh Ashton Kutcher, Amy Smart, Eric Stoltz dan lain-lain. Film ini
disutradarai dan ditulis oleh Eric Bress dan J. Mackye Gruber. Berdasarkan
penalaran penulis, film ini layak untuk anda saksikan. Baik dalam segi cerita
dan pengolahan gambarnya pun terkesan sangat professional.
Bagi
anda yang berminat untuk mendapatkannya, bisa anda Download secara gratis pada
Link yang sudah kami sediakan sebagai rekomendasi.
Comments
Post a Comment
Kirim komentar dan berlangganan. Agar kami dapat menjawab pertanyaan anda. Saran, Kritik dan Pertanyaan sangat membantu kami dalam mengembangkan Blog ini.