Frank Abagnale Jr, seorang remaja berumur 19 tahun ini pada usianya tersebut sudah mampu memalsukan cek bernilai puluhan ribu dolar. Selain pemalsuan cek, ia juga memalsukan sejumlah dokumen penting yang bisa menyamarkan identitas dan profesinya. Pada usianya yang masih belia Frank menyamar sebagai seorang pilot pesawat komersial, namun selama ia menayamar ia sama sekali tidak pernah menerbangkan satu pesawat pun. Tujuannya hanya mendapatkan identitas dan pekerjaan sekaligus harapan mendapatkan sejumlah uang untuk menjadi orang kaya.
illustrasi : Catch me if you can |
Film yang berjudul “Catch Me If You Can” merupakan film yang diangkat dari kisah nyata. Dibintangi oleh sejumlah artis terkenal seperti Leonardo DiCaprio (Frank Abagnale Jr), Tom Hanks (Carl Hanratty), Christoprt Walken (Frank Abagnale) dan Martin Sheen (Roger Strong). Film dengan biaya produksi 52 juta dolar AS ini di garap sutradara Steven Spielberg dengan sangat baik. Alur yang sangat jelas dan baik menjadi nilai plus sehingga film ini sangat nyaman untuk disaksikan. Oleh sebab itu film “Catch Me If You Can” kami rekomendasikan bagi anda yang menggemari film bernuansa history penuh intrik dan santai.
Singkat cerita awal mula aksi Frank adalah ketika keluarganya di timpa berbagai cobaan berat. Ayahnya yang menghadapi kebangkrutan perusahaan, dihadapkan pada kasus perdata, perceraian dan menurunnya kondisi perekonomian keluargan pada masa itu menjadikan Frank merasa frustasi dengan kondisinya tersebut. Aksi penipuan tidak hanya terjadi pada saat Frank sudah tidak bersekolah, malahan pada satu kesempatan di sekolah Frank yang baru ia sempat berpura-pura mengajar di kelasnya selama satu minggu menggantikan guru pengganti resmi.
Sebuah ide yang luar biasa diajarkan ayahnya pada saat ia mendapatkan hadiah ulang tahun yang ke 19. Sebuah buku cek beserta rekening Bank dengan jumlah yang minim bisa ia gunakan untuk memulai aksinya memalsukan cek pada kisaran jumlah tertentu. Moment ini menjadi sebuah titik tolah sehingga ia mampu melakukan aksi yang lebih besar. Memalsukan cek dan mencairkannya pada sejumlah uang tunai yang bernilai sangat tinggi menjadikan Frank sangat kaya raya dengan waktu yang sangat singkat. Namun kelemahannya adalah Frank harus terus berpindah-pindah tempat tinggal dan merubah identitasnya selama ia melancarkan aksinya dan merekayasa dokumen untuk dapat menjadi orang lain. Sementara seorang agen FBI Carl Hanratty yang dibintangi Tom Hanks sudah sejak lama menyusuri jejak aksi frank. Setiap aksi yang dilakukan Frank kemudian menjadi sasaran sekaligus rival agen FBI Carl Hanratty hingga ke seluruh pelosok dunia. Menjadikannya terobsesi pada kasus itu hingga bertahun-tahun lamanya mencari jejak keberadaan Frank yang sebenarnya.
Ditengah perjalanan aksi, Frank sempat bertemu dengan seorang wanita yang mampu mengambil perhatian dan perasaannya hingga tidak ia sadari ia sedang jatuh cinta. Suasana keluarga yang hangat serta kedekatannya dengan si wanita, akhirnya ia memutuskan untuk menikahi wanita tersebut. Ia berharap hal ini akan menjadi akhir perjalanan gelapnya dan mulai merintis kehidupan yang lebih baik. Harapan besar itu tidak sesuai dengan yang ia cita-citakan, rival beratnya “Carl” masih memburunya dan dari hari ke hari ia semakin dekat dengan jejak-jejak keberadaan Frank.
Film “Catch Me If You Can” menyajikan adegan dramatis yang sangat nyaman, baik dalam segi diskusi dan perubahan latar belakang di atur sedemikian rupa sehingga sangat berkesan dan sistematis. Latar belakang cerita yang di bentuk sedemikian rupa juga menjadi suasana perkotaan seakan-akan nyata. Film ini dinilai sangat menghidur dan sangat kami rekomendasikan bagi anda yang sedang mencari hiburan akhir pekan. Walau film ini bukan film baru, nyatanya masih banyak orang yang memperbincangkan film ini.
Penataan busana dalam film ini akan membawa anda pada masa kelasik di abad 19 an. Sangat terasa ketika suasana bandara dan sejumlah perkotaan di Amerika Serikat menjadi tempat nostalgia. Mode-mode rambut, pakaian hingga bentuk kendaraan tertata dengan sangat mendetile. Tidak heran jika ternyata film ini mengeluarkan banyak biaya untuk proses produksinya. Sutradara Steven Spielberg sesuai gaya garapannya selalu mementingkan rincian pada setiap film-filmnya. Ia selalu berhati-hati dalam hal ini termasuk bagaimana gaya bahasa sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesandalam cerita pada masa itu.
Pada kesempatan kali ini, Leonardo DiCaprio berkesempatan menjadi dua kepribadian yang berbeda. Perannya sebagai Frank Abagnale Jr dimulai pada usianya yang remaja hingga peranannya sebagai orang dewasa dan bergaya profesional. Alhasil Leonardo dapat menjalankan peranannya dengan sangat baik, ia menjalankan rincian pada setiap perannya dengan usia yang berbeda-beda. Begitu juga Tom Hank, ia mampu menjalankan sedikit dan banyaknya peran sebagai agen FBI yang bijak. Ia mampu menyesuaikan diri dengan aktor yang lebih muda seperti Leonardo DiCaprio sebagai rival dalam film. Dengan demikian mereka berdua berhasil membuktikan sekaligus menunjukan bahwa keduanya sangat baik disandingkan dalam satu film bergaya klasik dan santai.
Sebuah ide yang luar biasa diajarkan ayahnya pada saat ia mendapatkan hadiah ulang tahun yang ke 19. Sebuah buku cek beserta rekening Bank dengan jumlah yang minim bisa ia gunakan untuk memulai aksinya memalsukan cek pada kisaran jumlah tertentu. Moment ini menjadi sebuah titik tolah sehingga ia mampu melakukan aksi yang lebih besar. Memalsukan cek dan mencairkannya pada sejumlah uang tunai yang bernilai sangat tinggi menjadikan Frank sangat kaya raya dengan waktu yang sangat singkat. Namun kelemahannya adalah Frank harus terus berpindah-pindah tempat tinggal dan merubah identitasnya selama ia melancarkan aksinya dan merekayasa dokumen untuk dapat menjadi orang lain. Sementara seorang agen FBI Carl Hanratty yang dibintangi Tom Hanks sudah sejak lama menyusuri jejak aksi frank. Setiap aksi yang dilakukan Frank kemudian menjadi sasaran sekaligus rival agen FBI Carl Hanratty hingga ke seluruh pelosok dunia. Menjadikannya terobsesi pada kasus itu hingga bertahun-tahun lamanya mencari jejak keberadaan Frank yang sebenarnya.
Ditengah perjalanan aksi, Frank sempat bertemu dengan seorang wanita yang mampu mengambil perhatian dan perasaannya hingga tidak ia sadari ia sedang jatuh cinta. Suasana keluarga yang hangat serta kedekatannya dengan si wanita, akhirnya ia memutuskan untuk menikahi wanita tersebut. Ia berharap hal ini akan menjadi akhir perjalanan gelapnya dan mulai merintis kehidupan yang lebih baik. Harapan besar itu tidak sesuai dengan yang ia cita-citakan, rival beratnya “Carl” masih memburunya dan dari hari ke hari ia semakin dekat dengan jejak-jejak keberadaan Frank.
Film “Catch Me If You Can” menyajikan adegan dramatis yang sangat nyaman, baik dalam segi diskusi dan perubahan latar belakang di atur sedemikian rupa sehingga sangat berkesan dan sistematis. Latar belakang cerita yang di bentuk sedemikian rupa juga menjadi suasana perkotaan seakan-akan nyata. Film ini dinilai sangat menghidur dan sangat kami rekomendasikan bagi anda yang sedang mencari hiburan akhir pekan. Walau film ini bukan film baru, nyatanya masih banyak orang yang memperbincangkan film ini.
Penataan busana dalam film ini akan membawa anda pada masa kelasik di abad 19 an. Sangat terasa ketika suasana bandara dan sejumlah perkotaan di Amerika Serikat menjadi tempat nostalgia. Mode-mode rambut, pakaian hingga bentuk kendaraan tertata dengan sangat mendetile. Tidak heran jika ternyata film ini mengeluarkan banyak biaya untuk proses produksinya. Sutradara Steven Spielberg sesuai gaya garapannya selalu mementingkan rincian pada setiap film-filmnya. Ia selalu berhati-hati dalam hal ini termasuk bagaimana gaya bahasa sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesandalam cerita pada masa itu.
Pada kesempatan kali ini, Leonardo DiCaprio berkesempatan menjadi dua kepribadian yang berbeda. Perannya sebagai Frank Abagnale Jr dimulai pada usianya yang remaja hingga peranannya sebagai orang dewasa dan bergaya profesional. Alhasil Leonardo dapat menjalankan peranannya dengan sangat baik, ia menjalankan rincian pada setiap perannya dengan usia yang berbeda-beda. Begitu juga Tom Hank, ia mampu menjalankan sedikit dan banyaknya peran sebagai agen FBI yang bijak. Ia mampu menyesuaikan diri dengan aktor yang lebih muda seperti Leonardo DiCaprio sebagai rival dalam film. Dengan demikian mereka berdua berhasil membuktikan sekaligus menunjukan bahwa keduanya sangat baik disandingkan dalam satu film bergaya klasik dan santai.
Comments
Post a Comment
Kirim komentar dan berlangganan. Agar kami dapat menjawab pertanyaan anda. Saran, Kritik dan Pertanyaan sangat membantu kami dalam mengembangkan Blog ini.