Skip to main content

Memahami Multi Dimensi Alam Semesta Dalam Filem Interstellar (2014)

Alam semesta merupakan tempat yang begitu luas, tidak ada satuan apapun yang dapat mengukur seberapa besar luas yang dimilikinya. Satu-satunya frasa yang dapat membatasi pemikiran mengenai besaran alam semesta adalah memahami bahwa ruang dan waktu adalah salah satu dimensi diantara begitu banyak bentuk dan rupa bahwa sesuatu yang memiliki batas dinyatakan nyata. Umat manusia tidak dapat mencapai hal tersebut karena dibatasi oleh dimensi ruang yang dimilikinya. Bagimana dengan dimensi waktu? Bagaimana rupa dan perwujudannya bahwa waktu benar-benar ada? Filem berjudul Interstellar menjelaskan dengan sederhana bagaimana teori ruang dan waktu akhirnya dapat dipecahkan.
 
Karya Christopher Nolan yang satu ini mengingatkan para penggemar filem fiksi ilmiah pada sebuah filem laiinya yang berjudul Space Odyssey. Keduanya memiliki pemikiran pada teori yang sama, hanya saja beberapa detail teori fisika pada saat ini dalam Interstellar  mengalami perubahan dan dikisahkan dengan cara yang berbeda pula. Nolan punya caranya sendiri untuk menyampaikan bahwa gambaran alam semesta yang kita kenal memiliki kesamaan dengan teori fisika pada umumnya. Misalnya saja mengenai lubang cacing (Worm Hole) yang digambarkan dalam bentuk bola sebagai reperesentasi bahwa lubang dalam bentuk lingkaran pada alam dua dimensi meningkat menjadi berbentuk bola pada saat menghubungkan antara  ruang tiga dimensi yang memiliki jarak yang sangat jauh. Begitulah karya Nolan sehingga memberikan pemahaman baru pada pemirsa yang menyaksikan karyanya tersebut.
 
Mengulas sedikit ringkasan kisah pada filem Interstellar  ini, bahwa di masa depan kehidupan umat manusia di planet bumi mengalami perubahan yang amat drastis. Kondisi planet tempat tinggal manusia sudah tidak layak untuk dihuni, sedangkan manusia itu sendiri terus mengembangkan teknologinya untuk terus tetap bertahan  dalam kondisi yang semakin memburuk. Perubahan iklim dan kepunahan global pada sejumlah spesies penting menyebabkan bencana kelaparan akibat  beberapa jenis tanaman pertanian yang biasa dikonsumsi manusia mulai punah. Pada masa itu dikisahkan bahwa gandum sudah tidak dapat tumbuh dan yang tersisa dari sekian banyak bahan pangan yang dapat bertahan hanya komoditas jagung, itu pun dalam kondisi yang sangat kritis. Dikisahkan pula bahwa manusia tidak kekurangan teknologi, mereka lebih cenderung membutuhkan tenaga para petani dibandingkan tenaga insinyur seperti di masa lalu.
Matthew McConaughey yang berperan sebagai Cooper, mantan pilot pesawat penjelajah di Lembaga Antariksa Amerika (NASA) yang terpaksa berhenti akibat kecelakaan ringan yang menimpanya. Dikisahkan bahwa Cooper akhirnya menjadi salah seorang petani moderen di masanya, menanaman beberapa hektar jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari bagi keluarga dan masyarakat kota tempat ia tinggal. Suatu ketika sebuah anomali kecil mengusik kehidupannya, terutama pada salah satu anaknya yang bernama Murph yang diperankan sangat baik oleh Mackenzie Foy. Seringkali Murph menceritakan mengenai hantu dikamarnya, yang menjatuhkan buku-buku dari rak dengan susunan yang aneh. Namun Cooper tidak begitu menganggap serius kejadian tersebut, hingga suatu ketika ia menyaksikan sendiri bagaimana bentuk medan gravitasi di rumahnya mengalami anomali yang cukup signifikan. Dari kejadian tersebut Cooper dan Murph menyusuri misteri yang terjadi tersebut hingga sampai pada sebuah fasilitas rahasia milik NASA yang tidak pernah mereka duga sebelumnya. Orang-orang di dalam fasilitas termasuk Dokter Brand yang diperankan oleh Anne Hathaway sempat merasa terusik perhatiannya setelah mendengar cerita Cooper yang mengetahui lokasi rahasia mereka.
 
Singkat cerita beberapa tim ahli NASA menganggap bahwa kejadian yang terjadi pada Cooper merupakan kejadian anomali kecil alam semesta. Sedangkan dilain sisi sebuah lubang cacing (Worm Hole) nampak dengan sengaja muncul di sistem tata surya bumi tepatnya berada di antara planet Saturnus. Mereka menganggap ada mahluk asing yang sengaja membimbing umat manusia untuk dapat menjelajah lebih jauh menemukan sistem tata surya  lain pada galaksi asing yang dapat dijadikan rumah baru umat manusia. Dari sinilah perjalanan antar bintang bermula, dengan keterbatasan teknologi manusia, akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk menjelajah lebih jauh ke gelaksi lain berkat munculnya lubang cacing tersebut.
 
Perjalanan antar bintang yang dilakukan manusia menjadi kisah yang sangat menarik. Cooper terpaksa meninggalkan keluarganya untuk berjuang menemukan rumah baru bagi mereka. Ia menyadari bahwa perjalanan bintang dengan jarak sejauh itu akan menjadikan waktu sebagai permasalahan. Selain membutuhkan waktu yang cukup lama dalam perjalanan mencapai sistem tata surya lain, mereka dibatasi pula oleh perbedaan distorsi waktu antar kedua tempat yang cukup besar. Dalam misi pertama mereka mengunjungi sebuah planet potensial menghabiskan waktu kurang dari satu jam, sedangkan manusia yang berada di luar jangkauan distorsi waktu telah menghabiskan puluhan tahun.
 
Berdasarkan kisah singkat tersebut, filem Interstellar menjanjikan pemirsanya pada pendalaman teori fisika moderen yang lebih kompleks. Jawaban mengenai multi dimensi yang harus dialami oleh umat manusia dan bagaimana dimensi pada tingkat yang lebih tinggi dapat berkomunikasi dengan tingakatan yang lebih rendah. Bagi penggila fiksi ilmiah maka filem Interstellar dapat menjadi salah satu pilihan untuk disaksikan. Walaupun agak begitu membingungkan namun banyak hal yang dapat kita pahami terutama pemahaman kita mengenai teori ruang dan waktu yang hingga saat ini masih berupa misteri. 

Christopher Nolan menyampaikan banyak hal dalam filem ini, kesan moral, cinta dan logika bahwa manusia sebagai sebuah spesies. Sangat disayangkan untuk dilewatkan karena filem ini begitu memberikan sensasi baru bagi penggemar filem.

Comments