Skip to main content

Beberapa Aktivitas Penting Yang Jarang Dilakukan Traveler Indonesia.



Menjelajah pelosok negri menjadi kegemaran baru banyak orang, malah kegemaran traveling sudah bukan hal baru dalam gaya hidup generasi muda sekarang. Banyak traveler muda yang sudah mampu menjelajah berbagai tempat dengan pengalaman yang cukup tinggi, hal tersebut merupakan salah satu fenomena baru dalam gaya hidup modern.  Dengan banyak kemudahan yang tersedia pada saat sekarang, traveling menjadi barang murah yang dapat dilakukan setiap orang. Bukan hanya itu, media internet menjadi salah satu promotor dari sekian banyak potensi wisata Nusantara yang belum tergali sebelumnya.

Traveling merupakan kegiatan mendatangi suatu tempat dengan tujuan tertentu, dalam hal ini seorang traveler bermaksud memperoleh pengalaman baru atau sekedar menikmati berbagai keindahan alam yang belum pernah disaksikannya. Tujuan utama traveler yang menjadi Trand sekarang memang masih terbatas pada aspek hiduran wisata semata. Namun jika kita kaji lebih mendalam, banyak aktivitas positif lain yang bisa dilakukan oleh pra traveler lokal dalam optimalisai sumberdaya yang ada.
Berikut ini adalah beberapa aktivitas penting yang jarang sekali dilakukan traveler kita, padahal mereka lebih punya potensi dalam melakukan hal tersebut.

1.    Aktivitas Penelitian
Tidak semua para traveler yang ada adalah seorang peneliti, namun mereka lebih punya potensi dalam menggalang informasi yang aktual. Selain potensi pemikiran, juga potensi keterjangkauan yang tidak bisa dilakukan oleh satu orang peneliti profesional atau sebuah lembaga penelitian sekalipun. Kebiasaan mencatat hal-hal penting dan temuan-temuan baru memang jarang dilakukan oleh para traveler kita. Padahal dengan kemajuan teknologi informasi menciptakan keterjangkauan informasi melalui berbagai media, sehingga dengan mudahnya informasi tersebut dapat tersampaikan pada pihak-pihak yang membutuhkan. Catatan-catatan perjalanan atau sekedar analisa yang bersifat personal memang jarang dilakukan sehingga informasi tidak tersampaikan dengan baik.

traveler

Dalam bidang penelitian moderen, menghimpun informasi sudah sangat mudah. Berbagai alat pencatatan data dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau sehingga setiap orang dapat melakukan berbagai kajian secara mandiri. Jika saja para traveler kita punya jiwa peneliti, atau tradisi positif dalam pencatatan data penting tentunya informasi-informasi tersebut dapat dimanfaatkan guna kemajuan ilmu pengetahuan di masa depan.
Aktivitas yang dilakukan tidak perlu terlalu terfokus, traveler hanya cukup mencatat hal-hal yang dianggapnya penting serta pengalaman-pengalaman baru dalam bentuk catatan perjalanan sederhana kemudian membagikannya melalui media yang tersedia beragam macamnya saat ini. Selain itu juga aktivitas wisata yang semakin beragam jenisnya terkadang menjadikan aktivitas yang biasa dilakukan peneliti menjadi salah satu mediannya,  misalnya wisata menyelam atau sekedar wisata pengamatan burung dijadikan salah satu pilihan aktivitas para traveler. Intinya bahwa traveler bukan pelancong biasa yang membedakannya dari wisatawan lain. Dengan kemampuan penjelajahannya dan insting untuk menemukan hal baru menjadi faktor utama kelebihan lain yang dimiliki  seorang traveler.

2.    Aktivitas Sosial
Banyak permaslaah sosial yang terjadi di daerah-daerah terpencil Nusantara. Dari mulai kemiskinan, kesehatan, pendidikan hingga  permasalahan budaya yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah seorang diri. Dibutuhkan partisipasi masyarakat secara keseluruhan untuk menangani permasalahan tersebut. Sedangkan dalam penyelesaiannya dibutuhkan pemikiran dewasa dan mentalitas yang kuat. Seorang traveler akan teruji mentalitas dan sikapnya pada saat dirinya sudah mampu memberikan kontribusi sosial yang nyata pada masyarakat sekitar diamana tempatnya singgah. Banyak aktivitas sosial ringan yang bisa dilakukan oleh para traveler misalnya memberikan pemahaman pada orang yang kita temui mengenai pentingnnya menjaga kelestarian lingkungan adalah suatu kontribusi yang cukup baik lainnya. 

traveler

Aktivitas sosial juga dapat dilakukan dengan pengenalan teknologi baru yang belum tersampaikan atau pengenalan beragam pengetahuan yang belum diketahui masyarakat setempat. Melalui seorang traveler sejati segala permasalahan sosial akan terbantu menjadi lebih baik. Masyarakat lokal akan merasakan dampak positif dari pertukaran wawasan yang efektif tersebut. Tidak hanya mendokumentasikan berbagai wahana budaya dan tradisi lokal, namun traveler mampu lebih jauh menyentuh pada aspek kesadaran sosial masyarakat dengan kemampuan membaurnya.

3.    Pembinaan Mental
Tidak sedikit dari sekian banyak traveler yang menyatakan bahwa tujuannya melakukan perjalanan adalah untuk membina mental mereka. Namun pada kenyataannya tidak ada perubahan baru yang lebih signifikan antara sebelum dirinya melakukan perjalanan ataupun sesudahnya. Hal tersebut yang tidak dipahami oleh orang kebanyakan, karena pada dasarnya pembinaan mental yang sesungguhnya mempunyai makna tersendiri.
Maksud dari tujuan membina mental dalam istilah Traveling merupakan sebuah aktifitas fisik yang selaras dengan kemajuan dan perkembangan mental pelaku untuk menemukan pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pembinaan mental di sini dimaksudkan untuk merubah karakteristik atau situasi mental seseorang ke arah yang lebih baik. Seorang traveler yang sudah memiliki banyak pengalaman mungkin akan merasakan bagaimana perkembangan mentalitas dirinya dari waktu ke waktu, namun untuk traveler pemula masih merasa bingung dengan dampak yang ditimbulkannya karena tidak memahami tujuan aktivitasnya sendiri. Hal inilah yang menunjukan bahwa, pembentukan mental dengan pengalaman pribadi menjelajahi lingkungan baru serta faktor-faktornya yang secara tidak langsung akan memberikan masukan pada diri seseorang. 
Pembinaan mental dalam traveling dapat disimulasikan dalam bentuk aktivitas yang akan menekan kebiasaan buruk seseorang sehingga kebiasaan tersebut perlahan berkurang seiring tekanan dari lingkungan yang bersifat situasional. Atau bisa juga dengan cara menciptakan polanya sendiri pada saat melakukan aktivitas traveling dengan komitment yang kuat seiring berjalannya waktu bersamaan dengan perubahan lingkungan yang dirasakan. Dengan cara-cara semacam ini maka tujuan pembinaan mental akan tercapai guna memberikan masukan yang positif pada pribadi traveler itu sendiri.

Melakukan aktivitas traveling memang memiliki banyak manfaat, serta berbagai dampak positif yang akan diperoleh. Namun masih banyak pula yang tidak dapat dioptimalkan manfaatnya dengan aktivitas yang tidak perlu. Sudah saatnya traveler muda belajar untuk memaknai hal tersebut sehingga tujuan-tujuan sebuah perjalanan dapat tercapai dan dapat bermanfaat untuk orang disekitarnya.

Apabila artikel ini dirasa bermanfaat, bagikan pada para teman traveler yang anda cintai. Terima Kasih

Comments